Arsip Tag: penyelamatandiridiairdenganalatbantu

SELF RESCUE PART 1

Self Rescue. Dalam kegiatan rafting, keselamatan setiap peserta adalah hal yang paling utama. Namun peserta harus menyadari bahwa kegiatan arung jeram tidak akan lepas dari segala resiko dan bahaya, baik oleh faktor manusia, peralatan, maupun alam yang menyertainya. Meski begitu, peserta rafting tidak perlu cemas, karena di sinilah letak kegembiraan yang akan dirasakan oleh peserta rafting saat bermain dengan air.


Self rescue atau tindakan penyelamatan diri perlu dicermati secara baik-baik. Walaupun anda dipandu oleh skipper yang berpengalaman, tapi tetap memiliki keterbatasan. Sehingga hal yang harus anda lakukan adalah dengan melakukan tindakan penyelamatan diri sebelum tim rescue datang dan membantu anda.
Berikut hal yang harus anda lakukan dalam self rescue :

  1. Swimmer (berenang)
    Dalam arung jeram setiap orang harus menggunakan pelampung untuk mempermudah para pengarung jeram mengapung di sungai. Dalam olahraga air, kemampuan berenang di jeram juga dibutuhkan, terutama untuk menghindari objek tertentu ketika terhanyut. Jika anda berada dalam posisi swimmer, hal pertama yang harus anda lakukan adalah tidak panik. Jika anda dalam posisi panik, maka anda akan merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri (self rescue). Setelah anda dapat mengontrol diri dari kepanikan, anda harus melihat posisi dan lingkungan di sekitar anda. Setelah itu anda dapat menentukan langkah apa yang harus dilakukan.

Ada dua jenis berenang dalam arung jeram dan masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, yaitu :
a. Offensive
Berenang dengan teknik offensive adalah teknik berenang untuk menepi ke pinggiran sungai, dan menyelamatkan diri agar tidak terhanyut lebih jauh. Berenang dengan teknik offensive yakni dengan cara berenang menghadap hulu dengan sudut 45ยบ memotong arus utama.

http://raftingkasembonmalang.com/ 0853-1109-1054


b. Defensive
Berenang dengan teknik defensive digunakan pada sungai yang berjeram dan berbatu. Tekniknya yakni dengan cara kaki dan muka menghadap ke atas dan membiarkan badan terbawa arah sungai menuju hilir. Dayung yang digenggam usahakan agar berada di atas dada, di atas permukaan air, untuk mencegah dayung menyangkut pada bebatuan di dalam sungai.

Share